Mata kuliah favorit saya adalah pemrograman berorientasi
objek. Karena selain belajar secara teori, dosen pun membimbing belajar java
secara praktik langsung di laptop masing- masing. Saya sendiri terkadang jika
belajar hanya sebatas teori akan terasa cepat bosan, tetapi jika diselingi
dengan praktik akan lebih baik dan tidak bosan.
Tuesday, May 24, 2016
Persiapan khusus menghadapi UTS
1.Membagi waktu belajar.
jika mata kuliah yang akan diuji cukup sulit maka proporsi waktu belajar lebih banyak.
2.Mencari kisi kisi ujian
Biasanya dosen memberikan kisi kisi ujian tengah semester yang akan dikeluarkan seperti tipe soal dan materi, saya biasa mencari materi dari staffsite dosen yang bersangkutan. Dari mulai bahan-bahan yang diberikan dosen seperti slide powerpoint dan catatan di kampus.
3.Belajar kelompok
Jika saya merasa cukup sulit untuk memahami materi, biasanya kelas kami sebelum hari H ujian kami mengadakan belajar kelompok di perpustakaan kampus
4.Datang 30 menit sebelum Uts dimulai
Dengan datang beberapa menit sebelum ujian, maka kita akan mempunyai waktu untuk menyiapkan mental supaya lebih siap
5.Kerjakan soal yang dianggap lebih mudah
Kerjakan soal-soal diberikan dari yang paling mudah atau paling kita bisa agar waktunya bisa efektif. Kadang waktu kita habis saat kita memikirkan satu soal susah yang tidak kunjung mendapatkan jawabannya. Tidak perlu memaksakan menjawabnya apabila kita tidak bisa mengerjakannya.
Monday, May 23, 2016
FIRA OS
Pada
peluncuran perangkat Android terbaru Polytron, Zap 6, ada yang menarik untuk
diketahui. 5 ponsel baru mereka punya OS berbasis Android yang keren, bernama
Fira OS. Perangkat ini punya potensi besar untuk dicintai pengguna lokal.
Fira OS
ditanamkan di lini Zap 6 yang baru luncur hari ini. Polytorn Power, Polytron
Note, Polytron Cleo, Polytron Posh, dan Polytron Posh Note. Roberto Hartono,
Direktur Fira OS menerangkan bahwa experience sistem operasi mobile ini sedikit
berebeda. Mulai dari UI atau antar muka hingga fitur di dalamnya yang
dipersiapkan cukup matang.
Dari segi
desain antar muka, Fira OS tampak seperti Android. Namun Fira OS memiliki
perbedaan yang cukup menarik. Di bagian widget, Fira OS menampilkan nomor
handphone yang terpasang di ponsel dan jumlah pulsanya sekaligus.
Di dalam
kontak terdapat fitur directory yang bisa digunakan untuk mencari kontak nomor dari
browser. Roberto melihat, custom OS di ponsel lain belum menyentuh kebutuhan
pengguna lokal. Inilah celah yang bisa digarap oleh Fira OS.
“Kalau
bapak beli Xiaomi kalau pernah coba ya, kan ada browser, video, musik, tapi di
Indonesia itu enggak jalan semua.” ungkap Roberto menceritakan inspirasi awal
pembuatan Fira OS ini.
Di
sinilah Fira OS melihat celah untuk bermain, dengan meluncurkan fitur-fitur
macam, Fira Pay, Fira Store, hingga konten multimedia Fira TV. Fira Pay ini
nantinya akan kerjasama dengan retail Seven Eleven. Oleh karena itu pengguna
Fira OS yang memiliki Fira Pay akan mudah melakukan pembayaran via ponsel.
Caranya hanya dengan scanning bar code.
Fira
Store juga dikemas untuk memenuhi kebutuhan pengguna lokal dalam membayar
tagihan seperti, pulsa, token PLN, sampai rencanannya nanti pembayarn tiket
kereta api dan pesawat terbang.
Bahkan
Roberto optimis bila Fira OS akan menjadi contoh sistem operasi mobile asli
Indonesia. “kemarin di 2015 akhir, kita didatangi PT. Surveyer Indonesia. Kita
sudah ceritakan dan terngkan bagaimana Fira dan Android itu berjalan dengan
baik. Menurut info yang kami dengar, itu standar yang kita lakukan di Fira akan
dijadikan contoh untk semua software developer di Indonesia untuk kaitannya
tentang TKDN.” terang Roberto. Bahkan Roberto tidak menutupi jika vendor global
sempat mendekati Fira